Kisah KH.As'ad Syamsul Arifin Saat Disuruh Mbah Kholil Bangkalan (Pada Tahun 1924) Asalnya saya ini mengaji di pagi hari, dimarahi oleh kyai, karena saya tidak bisa mengucapkan huruf Ro'. Saya ini pelat (cadal). “Arrohman Arrohim…” Kyai marah: “Bagaimana kamu membaca al-Quran kok seperti ini? Disengaja apa tidak?!” “Saya tidak sengaja Kyai. Saya ini pelat.” Kyai kemudian keluar (Kyai Kholil melakukan sesuatu). Kemudian esok harinya pelat saya ini hilang. Ini salah satu kekeramatan Kyai yang diberikan kepada saya. Kedua, saya dipanggil lagi: “Mana yang cedal itu? Sudah sembuh cedalnya?” “Sudah Kyai.” “Ke sini. Besok kamu pergi ke Hasyim Asy’ari Jombang. Tahu rumahnya?” “Tahu.” “Kok tahu? Pernah mondok di sana?” “Tidak. Pernah sowan.” “Tongkat ini antarkan, berikan pada Hasyim. Ini tongkat kasihkan.” “Ya, kyai.” “Kamu punya uang?” “Tidak punya, kyai.” “Ini.” Saya diberikan uang Ringgit, uang perak yang bulat. Saya letakkan di kantong. Tidak saya pa...